Ilham itu datang macam hujan..kadang-kadang lebat, kadang-kadang renyai, kadang-kadang kemarau panjang. Dan bila saja ia datang, saya kena cepat-cepat menghadap laptop, atau kertas kosong, paling tidak pun buku catatan kecil yang saya selalu simpan dalam tas tangan. Kalau tidak, hati saya jadi tak senang, macam ada tugas yang tak tertunai.
Malam ini, Cik Ilham datang lagi, menderu macam air terjun di Sekayu. Tapi, nampaknya saya kena mengajar hati untuk bersabar, sebab malam dah semakin tua dan esok saya perlu bangun awal. Jadi, sabar dulu ya.
Wednesday, August 26, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment